Jumat, 07 Agustus 2009

PMF Jakarta Gelar Turnamen Copa Florete II 2009


Jakarta, NTT Online – Persekutuan Masyarakat Flores (PMF) Jabodetabek dan Serang pada Sabtu, 25 Juli 2009 kembali menggelar turnamen sepak bola “Copa Florete II” di Stadion Gelora Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur.

Turnamen untuk merebut piala bergilir Mennegpora ini dibuka oleh Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Polisi Gorries Mere. Turnamen dijadwalkan berakhir pada 5 September 2009.
Acara pembukaan turnamen kedua tahun ini, jauh lebih meriah dibanding Copa Florete I tahun 2007 karena dihadiri oleh sekitar 3000 penonton yang memadati stadion utama dan tribun.

Ketua Panitia Copa Florete II Marsellinus Ado Wawo, SH, menandaskan tema kegiatan kali ini adalah “Mengukir Prestasi Dalam Bingkai Persaudaraan Sejati”. Sebelumnya, panitia mengusung tema “Flores Florete Date Odorem! (Flores Pulau Bunga Sebarkan Harummu) di Copa Florete I.

“Kegiatan turnamen ini selain merupakan ajang meningkatkan prestasi juga menjadi momentum tepat bagi masyarakat Flores, Alor dan Lembata untuk berkumpul. Ini juga momentum memberikan masukan, aspirasi, menyempurnakan apa yang kita telah laksanakan untuk wewujudkan masyarakat bebas narkoba,” kata Gorries dalam sambutannya.

Dia mengatakan olahraga adalah wadah paling tepat untuk gulirkan kampanye “Perang Pada Narkoba”. “Saya ngin datang ke Copa Florete dan ingin bicara narkoba karena meski BNN sudah berdiri, penyalahgunaan narkoba di Indonesia terus meningkat,” ujar Gorries, sambil menambahkan jumlah korban penyalahgunaan narkoba saat ini mencapai sekitar 3,7 juta orang.

Gorries menandaskan BNN terus bekerjakeras untuk mewujudkan visi “Indonesia Bebas Narkoba” pada 2015.

Sementara itu, Brigjen Polisi Purnawirawan Anton Tifaona, Ketua Panitia Pengarah Turnamen Copa Florete II, mengatakan sepak bola adalah media pemersatu apalagi banyak orang Flores, Alor dan Lembata telah kehilangan identitasnya.

“Melalui sepak bola kita lebih pererat persatuan ke depan. Bola hanya alat, masih ada pekerjaan berat ke depan,” kata Anton, sambil menekankan pentingnya membangun sportivitas, persahabatan dan persaudaraan selama ajang Copa Florete II.

Pada acara pembukaan juga dipentaskan tarian Hegong dari Sikka, tarian Kataga dari Sumba, tarian Veko Genda dari Ende dan tarian Sanda dari Manggarai.

Turnamen ini diikuti 10 tim yang merupakan representasi dari 10 kabupaten di Flores, Alor dan Lembata (Floresalem).

Ke-10 tim itu adalah Persap Alor, Persebata Lembata, Perseftim Flores Timur, Persami Sikka, Perse Ende, Persena Nagekeo, PSN Ngada, PS Maritim Manggarai Timur, Persim Manggarai, Persemabar Manggarai Barat.

Kepada para pemenang akan diberikan hadiah-hadiah sebagai berikut: Juara I: Piala Bergilir, Piala Tetap dan uang sebesar Rp 30 juta; Juara II: Piala Tetap dan uang senilai Rp 20 juta; Juara III: Piala Tetap dan uang 10 juta. Hadiah untuk Pemain Terbaik dan Top Scorer masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Event sepak bola yang bernuansa kedaerahan ini juga diselenggarakan atas kerja sama dengan Negara Kepemudaan dan Olahraga Republik Indonesia.

Kemeriahan dalam acara pembukaan menyambut Copa Florete II berhasil diciptakan oleh gagahnya penampilan seorang master of ceremony (MC) John Billy.

Begitu mempesona, suara lantang MC yang menggelegar, rangkaian kata pembuka yang begitu inovatif dan konstruktif menghanyutkan alam pikir seluruh warga Flores, Alor dan Lembata di stadion dan tribun ke dalam sebuah memori indah kampung halaman… sesaat, kampung dan cerita kehidupannya seolah-olah hadir ketika ribuan warga Flores, Alor dan Lembata berkumpul di stadion Rawamangun.

“Berbagai perasaan bercampur menjadi satu. Kaget, terharu, menangis, senang, dan sampai pada makian khas orang Flores, Alor dan Lembata karena setelah sekian belasan tahun, bahkan puluhan tahun, dua saudara, sahabat, teman sekampung, teman sekolah bertemu kembali untuk pertama kali,” papar John Billy dalam pengantarnya.

Berpegang pada semboyan Olimpiade – Altius, Fortius dan Citius (lebih tinggi, lebih kuat dan lebih cepat) – John mengajak semua tim untuk bertanding di Copa Florete II, menjadi yang terbaik dan berusaha untuk selalu berada di depan.

Keharuman Flores Pulau Bunga kini telah menjangkau jauh menyeberang laut Sawu, menapakkan kakinya di tanah stepa dan sabana, menyapa putra-putri Sandelwood penuh kasih. Mungkinkan ia juga mampir ke pulau batu karang yang semerbak wewangi dengan aroma cendana dan gaharunya dan mengajak kita semua pada Copa Flobamora?

Isu ketertiban penonton juga menjadi perhatian serius panitia. Ketua tim keamanan Freddy Teda (Kopasus) menghimbau seluruh pecinta bola Floresalem untuk turut memperlancar perhelatan ini. “Bola tidak ada unsur politik di dalamnya jadi mari kita ciptakan kerukunan agar seluruh warga Flores, Alor dan Lembata bisa memperoleh penghiburan di ajang Copa Florete,” tandasnya.

Freddy mengatakan pihaknya telah mengerahkan sekitar 50 anggota militer dan kepolisian, seluruhnya asal Flores, Alor dan Lembata, yang berasal dari berbagai korps di wilayah Jabodetabek dan Serang. “Flores, Alor dan Lembata adalah Indonesia Mini, bagian penting dari Indonesia karena itu kami wajib mengambil bagian dalam kegiatan ini.. bagi kami ini bukan amanah tapi panggilan,” demikian Freddy.

Dalam pembukaan kemarin, Juara Bertahan Copa Florete I, PSN Ngada, berhasil mencukur Perseftim Flores Timur dengan skor telak 6-1. Di partai kedua, Perse Ende versus Persebata Lembata berakhir imbang tanpa gol.

Sementara pada pertandingan sore hari ini, Persena Nagekeo bermain imbang melawan PS Alor dengan skor 1-1 dan pertandingan antara Persami Sikka vs Persim Manggarai berakhir draw tanpa gol. Hans Obor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar