Jumat, 21 Agustus 2009

Factor Lucky Warnai Laga di Pool B


Semua tim masih berpeluang raih tiket ke semifinal

Oleh: Hans Obor dan Atan Lape

Berita Copa - Hingga memasuki putaran terakhir babak penyisihan, belum satupun tim di pool B yang memastikan diri masuk babak semifinal. Tidak seperti profile tim-tim di pool A yang jomblang kekuatan satu dan lainnya, tim di pool B memiliki kekuatan yang boleh dibilang merata.

Perang strategi akhirnya menyedot lebih banyak energi bagi para pelatih di pool B. Tapi sayang, strategi selalu menjadi sia-sia lantaran tidak membuahkan hasil apa-apa. Dari 8 laga yang telah dilalui, empat laga berakhir draw.

Laga pembuka yang mempertemukan Persebata Lembata dan Perse Ende, genangan air di daerah gawang menyelamatkan tim Ende Sare dari kekalahan. Satu-satu peluang gol di depan mata bagi tim Lembata yang saat itu sulit sekali menembus pertahanan belakang Ende di bawah komando bung Mokhtar itu sirna.

Laga kedua tim ini akhirnya berakhir imbang tanpa gol. Kondisi lapangan yang becek oleh hujan membuat kedua tim sulit melakukan shooting jarak jauh, sebagaimana dipertontonkan tim PSN Ngada ketika melumat Perseftim Flores Timur dengan skor 6-1 pada hari pembuka itu.

Di laga yang lain, pelatih Persena Nagekeo Julius JR frustrasi karena anak-anak asuhnya gagal memenangkan laga melawan Persab Alor padahal peluang gol begitu banyak tercipta. “Pemain saya sudah bermain maksimal dengan menampilkan performance terbaik mereka, hanya factor belum lucky aja,” ujar Julius kepada Redaksi Berita Copa.

“Saya prediksikan permainan bakal berjalan ketat saat melawan Nagekeo. Saya tidak buat target karena factor lucky akan menentukan kemenangan selain perang strategi dari pelatih,” demikian pelatih Persambar Manggarai Barat Versie Ratu menjawab pertanyaan Redaksi Berita Copa saat kedua tim akan bertanding yang juga berakhir imbang itu.

Tim Komodo ini lagi-lagi tidak beruntung saat menjamu Persab Alor pada hari Minggu lalu. Gol tercepat ditoreh anak-anak Persambar saat menjebol gawang Alor pada menit pertama pertandingan. Seluruh penonton di tribun dibuat terperangah karena setengah percaya pada fenomena gol itu. Semua yakin anak-anak Komodo bakal menambah gol dan memenangkan laga itu karena menampilkan serangan ala komodo saat memangsa di tengah teriknya matahari.

Namun sayang, sekejap kapten Persab Alor tanpa ekspresi balas menjebol gawang Persambar hanya dengan sepakan menusuk yang menjadi tendangan khasnya untuk bola-bola mati. Pelatih Alor Agustinus pun tidak ekspresif seakan menyampaikan pesan bahwa Alor yang lebih dulu tahu bermain bola karena lebih dulu melihat matahari.

Asisten Manajer Persebata Lembata Alexander Atawala mengancam mengalahkan Persena Nagekeo di laga terakhir babak penyisihan sore ini. “Kami masih ada peluang masuk ke semifinal dan yakin menang dengan lebih dari satu gol,” ujarnya. Menurutnya, Nagekeo tidak jauh beda dari Ende yang menang lebih karena faktor lucky.

“Ende dan Mabar lebih kuat leu-leu (guna-guna), anak-anak saya saat mau bikin gol, eh, lihat gawangnya udah pindah..!” Alex nyeletup bercanda.

Jika Nagekeo dan Ende menang pada laga terakhir maka kedua tim ini yang berhak ke babak semifinal. Jika keduanya gagal maka Alor pasti satu tiket dan tiket yang lainnya diperebutkan Lembata dan Manggarai Barat. Selisih gol akan menentukan bagi kedua tim ini untuk tampil sebagai runner-up dari pool B.

Idealnya, dua laga terakhir di pool B harus dilakukan bersamaan di dua lapangan yang berbeda untuk menghindari rekayasa atau laga “main mata” yang sangat mungkin terjadi.

Bravo Copa Florete! Junjung Tinggi Sportifitas!
Copa Florete untuk Kebersamaan Kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar