Jumat, 07 Agustus 2009
Gradios Nyoman Rae: Copa Florete Menciptakan Banyak Orang Fanatisme pada Bola
“Sebagai salah satu tokoh Flores saya patut memberi apresiasi bagi orang yang punya gagasan menggelar Copa Florete di Jakarta ini,” demikian Nyoman memulai pembicaraan dengan Redaksi Berita Copa belum lama ini. Dia mengatakan ajang ini tidak hanya dilihat dari perspektif olahraga saja tapi juga menjadi ajang pemersatu warga Floresalem di Jakarta dan sekitarnya.
Lebih dari itu Nyoman berharap ajang Copa Florete menjadi momentum untuk menghasilkan pemain-pemain berbakat dan professional untuk berkiprah di tingkat nasional.
"Kita bisa lihat potensi putra-putra Flores, Alor dan Lembata di Copa Florete. Jika ingin membangun dunia bangun dulu diri sendiri," demikian Nyoman menggugah warga Floresalem dan NTT untuk memberi perhatian serius pada prestasi bola putra-putra NTT.
Di ajang Nasional, NTT cukup tertinggal sangat jauh karena belum pernah masuk liga. “Kontribusi daerah secara individual bisa beri kontribusi besar buat propinsi. Karenanya propinsi harus melihat Copa Florete sebagai ajang mencari bibit,” papar Nyoman.
Flores (termasuk di dalamnya Alor dan Lembata), kata Nyoman, bisa menjadi Brasil kedua karena mempunyai sumber daya pemain yang banyak yang bisa memasok ke daerah lain di masa yang akan datang.
“Jika ingin seperti Brasil, maka jadikan bola adalah budaya dan mau hidup dari bola,” tandas Nyoman. Hingga hari ini putra-putra Floresalem dan NTT masih melihat bola sebagai olahraga murni, hanya sampingan, yang utama adalah menjadi guru, pastor, atau pegawai.
Nyoman berharap Copa Florete bisa menjadi ajang menciptakan generasi NTT yang fanatik dengan bola dan butuh banyak orang sukses di bola untuk menarik animo generasi selanjutnya.
“Senior yang sukses akan membuat generasi di bawahnya yakin bola bisa menghidupkan. Sehingga panggilan menjadi pemain bola menjadi daya tarik lain selain panggilan menjadi pastor dan guru yang diagungkan sejak dulu hingga saat ini,” ujarnya.
Nyoman juga mengaku hobby bermain bola. Tapi dia lebih tertarik dengan hukum dan kepengecaraan yang menjadi profesinya saat ini karena hukum juga berkorelasi dengan askep kehidupan yang lain.
“Pengacara adalah pihak yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan secara hakiki,” ujar Nyoman. Dia menandaskan produk hukum adalah produk politik, tetapi ketika menjadi sebuah undang-undang hukum harus diterapkan secara konsisten. “Jadilah seorang hukum yang tidak berpolitik, harus konsisten dan memiliki moral dalam pelaksanaan hukum itu sendiri,” papar Nyoman.
Popularitas Nyoman booming di Jakarta dan nasional ketika menangani kasus si raja jegal (pembunuh secara sporadis) dari Jombang, Ryan dan kasus Edo Cs saat ini. Dia juga pernah menangani kasus Zarima, penculikan artis Raisha, KPK dan Depnaker. Hans Obor
Biodata:
Nama: Gradios Nyoman Rae
Lahir: Ende, 15 Juli 1973
Pendidikan Terakhir: Magister Hukum (MH)
Pekerjaan: Advocat/Pengacara
Kantor: Law Firm NDF Nyoman R Partners
Organisasi: IKADIN (Ikatan Bid Pendidikan & Pembinaan Jawa Barat).
Alamat Kantor: Dwima Plaza, 6th Floor, Jln Jend. Ahmad Yani Kav 67 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat 10510. Telp. (62-21) 71241768, Fax. 4252604
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar