Minggu, 06 September 2009

PSN Ngada dan Persami Sikka “Juara Bersama” di Copa Florete II

Komjen (Pol) Gorries Mere beri sambutan pada penutupan Copa Florete II di stadion Rawamangun Jakarta pada Sabtu (5/9) didamping oleh Ketua Panitia Copa Florete II Marcelinus Ado Wawo, SH (tengah) dan tokoh muda Flores di Jakarta yang juga caleg terpilih DPR-RI dari PDIP Andi Gani Nena Wea (duduk).

Berita Copa - Turnamen sepak bola Copa Florete II yang diselenggarakan Persatuan Masyarakat Flores (PMF) Jakarta berakhir Sabtu (5/9). Namun laga final antara juara bertahan PSN Jakarta (Ngada) dan Persami Sikka berakhir "diskualifikasi" karena panitia memutuskan tidak melanjutkan pertandingan akibat kericuhan hebat.

Ketua Panitia Copa Florete II, Marcelinus Ado Wawo, SH, sekaligus penggagas turnamen ini, mengatakan Panitia memutuskan kedua tim menjadi Juara Bersama dan meniadakan kategori Pemain Terbaik dan Top Scorer.

Panitia belum memutuskan apakah Persab Alor yang menjadi Juara 3 dan Persena Nagekeo sebagai Juara 4 otomatis bergeser menjadi Juara 2 dan Juara 3.

Mengacu pada peraturan sepak bola FIFA, laga yang dihentikan akibat kericuhan dinyatakan diskualifikasi, namun panitia sebuah turnamen sepak bola mempunyai hak untuk menyatakan kedua tim sebagai Pemenang Bersama.

Dalam sejarah PON Indonesia pernah terjadi kejadian serupa ketika Jawa Timur dan Papua harus berbagi emas karena kedua tim dinyatakan sebagai Juara Bersama pada PON XVI tahun 2004 di Palembang. Saat itu, Panitia PON pun memutuskan tim di posisi tiga dan empat bergeser menjadi Juara 2 dan Juara 3.

Tetapi jika mengacu pada Peraturan Sepak Bola FIFA maka Persab Alor tampil menjadi Juara Copa Florete II dan Persena Nagekeo adalah runner-up.

Laga final Copa Florete II itu dihadiri hampir 15 ribu warga Flores, Alor dan Lembata (Floresalem) se Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Serang. Sebagian warga Floresalem juga datang dari kota Bandung dan Yogyakarta.

Suasana di stadion Rawamangun Jakarta begitu meriah oleh iringan musik organ tunggal, live music band reggae putra-putra Flores di Jakarta, dan artis dangdut yang disumbangkan mantan menteri Yacob Nuwa Wea.

“Saya kagum dengan Copa Florete karena suasananya persis sama dengan apa yang saya alami di Negara-negara Amerika Selatan. Saya pernah nonton bola di Lima, Peru, Venezuela yang meriah dengan pentasan musik, nyayian dan tari-tarian,” kata Komjen (Pol) Gorries Mere, ketua pelaksana harian Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam sambutan sebelum secara resmi menutup Copa Florete II.

Marcelinus mengatakan pihaknya juga telah terlibat pembicaraan dengan tokoh muda asal Flores yang juga caleg DPR-RI terpilih dari PDIP Andi Gani Nena Wea, SH untuk menyeleksi sekitar 20 pemain terbaik dari ajang Copa masuk Divisi I atau Liga Super.

“Panitia tetap berkomitmen menggelar Copa Florete III dua tahun mendatang dan tetap memperhatikan dua aspek penting yakni membangun karakter positif dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) di Copa Florete ini,” tandanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar